DEMI menjaga kecantikan tak melulu wajib menggunakan peralatan kecantikan yang canggih. Makan buah-buahan, sayur, dan mengonsumsi air putih adalah yang utama. Nah, konsumsi ini dibarengi dengan perawatan pendukung seperti facial, massage, dan banyak lagi. Kali ini CELOTEH mampir ke klinik milik RA Widisari Djojodiningrat di Samarinda.
Botullinum Toxin A biasa dikenal dengan botox, lumrah dengan cara menyuntikkannya ke beberapa bagian wajah. Tapi kali ini Widisari memperkenalkan perawaran botox dengan mengoleskan dan memasukkannya dengan alat khusus.
"Alatnya terdiri dari sinar infrared, blue care and green calming light," kata Widisari.
Untuk botox yang digunakan, Widisari mengatakan, memproduksi sendiri dari bahan dasar yang diimpor dari Jerman. "Diproduksi sendiri di product and skin care Semarang," kata lulusan Pacific International Beauty Institute itu.
Botox ini berbentuk serum. Mengandung hyaluronic acid, vitamin B3, dan beberapa mineral untuk menutrisi kulit. Kandungannya, kata Widisari, juga menjadi cell communicator yang menstimulasi sel kulit wajah. Untuk mampu memproduksi kolagen yang terdapat pada fibroblas kulit.
"Jadi dalam sel kulit itu ada namanya kolagen, elastin, dan retikulin alami," kata perempuan yang mendapat sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi itu. Seiring bertambahnya usia, produksi dari kolagen, elastin, dan retikulin itu menurun. Padahal kandungan tersebut bertugas untuk tetap mengencangkan kulit. Perawatan botox ini salah satu cara memacu produksi ketiga kandungan di sel kulit tersebut seperti biasa. Selain itu, dengan perawatan ini juga bisa memperkecil pori dan menghaluskan kulit.
Perlu diketahui lebar atau kecilnya pori-pori pada kulit wajah bergantung jenis kulit. Widisari menuturkan untuk kulit berminyak atau normal cenderung berminyak memiliki pori besar. Karena memproduksi minyak berlebih. "Perawatan botox diperlukan untuk meringkas pori-pori kulit wajah, menstabilkan minyak yang berlebih dan sebagai anti oksidan," jelasnya.
Jenis kulit ini mudah berjerawat atau flek sehingga harus diproteksi.
Sedangkan untuk kulit kering, botox ini membantu untuk memberikan kelembaban. Botox memiliki kandungan air yang tinggi sehingga memberikan moisturizing pada kulit. "Dengan begitu kerutan menipis bahkan hilang," ucapnya.
Botox dengan facial ini memang lebih aman. Untuk botox suntik dikhawatirkan suntikannya mengena ke saraf kulit. Selain itu penyebarannya tidak optimal. Belum lagi memar bekas disuntik. "Saya kan trial and error dengan dokter saya. Bagian dagu saya bukannya kecil malah menggelambir daging," cerita Widisari. Setelah dicari tahu, ternyata suntik botox tak bisa dilakukan ketika masa haid. Karena, kata Widisari, saat haid pembuluh darah melebar.
Proses facial botox ini dimulai dengan membersihkan wajah. Ini agar kulit siap menyerap botox dengan optimal.
Kemudian wajah diolesi serum botox secara menyeluruh dan merata. Agar masuk dan bekerja di dalam bagian kulit wajah, memasukkannya dibantu alat. Yaitu photopheresis dan electrophoresis, alat khusus skin care yang diproduksi Spanyol.
Yang jelas, perawatan ini bermanfaat untuk anti-aging, wrincle, dan antioksidan. "Karena terdapat kandungan vitamin C, maka perawatan ini juga bisa untuk mencerahkan kulit," paparnya.
Memasukkan serum ini dilakukan dalam hitungan menit. Jika terasa sakit, katakan bahwa kedutan dari alat terlalu keras. Karena ini justru menyakitkan wajah. Setelah itu, wajah didiamkan untuk penyerapan optimal.
Dalam beberapa hari ke depan kulit wajah akan terkelupas halus. "Itu enggak masalah. Karena akan tumbuh kulit baru yang lembut," tuturnya. (*/her/fir)
Sumber: Kaltimpost