(artikel 1-4 dari total 4 artikel)
Selulit Lenyap dengan Teknik Multipolar RFSenin, 29 Juni 2015 12:48
SEMARANG – Masalah kulit sering dirasakan para wanita seusai melahirkan. Naik berat badan secara drastis saat hamil mengakibatkan terjadinya peregangan kulit yang ekstrem dan memunculkan selulit atau lemak yang terperangkap di bawah kulit.
Saat ini, melalui teknologi Redio Frekuensi (RF) yaitu terapi menggunakan alat yang disebut Multipolar RF, masalah tersebut bisa diatasi. “Dengan alat Multipolar RF lemak akan dikikis tanpa melalui proses luka, sekaligus kulit akan menjadi kencang kembali,” terang Dwi Rahayu Widisari, owner “W” Double You Skin Bodycare Spa Salon & Reflexy di Jalan Sriwijaya Semarang.
Menurutnya, selulit yang sebagian besar ditemui di beberapa area tubuh seperti pada perut, pantat, lipatan paha, lipatan lutut dan ketiak, meski sulit dihilangkan 100 persen, namun bisa disamarkan dengan teknik RF.
Sebelum perawatan dilakukan, Dwi Rahayu Widisari lebih dulu melakukan analisis kesehatan. Perawatan dimulai dengan membersihkan bagian kulit yang akan dihilangkan selulitnya, kemudian diolesi cream relaksasi berupa oil supaya kulit rileks dan tidak stres. Selanjutnya kulit dipijat dengan alat radio frekuensi yang bentuknya seperti alat USG. Kulit akan merasakan hangat dari alat Multipolar RF yang menghancurkan jaringan selulit.
Meskipun hasil yang didapat tidak instan, namun dalam beberapa kali perawatan perubahan tekstur kulit sudah akan terlihat. “Waktu yang dibutuhkan untuk sekali perawatan sekitar 2 jam,” imbuhnya. Sedangkan untuk hasil maksimal perawatan dengan Multipolar RF ini bisa dilakukan 3 hingga 6 kali dalam 6 bulan. “Agar selulit tersamar 70 hingga 90 persen, perawatan harus dilakukan beberapa kali tergantung dari keparahan selulit,” jelasnya. (eny/smu)
Sumber: Radar Semarang
| Kulit Mulus dengan ScrubJum'at, 15 April 2011 06:51
KULIT halus, sehat, dan bersih dari noda merupakan impian tiap perempuan. Impian itu dapat diwujudkan dengan perawatan kulit menggunakan scrub. Tidak sekadar untuk menghaluskan kulit, penggunaan scrub juga bisa menghilangkan bau badan tak sedap.
Menurut Widisari Djojodiningrat, pakar kecantikan di Samarinda, salah satu penyebab kulit kering adalah timbunan kulit mati yang terdapat pada lapisan kulit bagian luar yang kurang perawatan, sehingga menimbulkan sisik dan terlihat kusam.
“Akhirnya kulit menjadi kusam, kekurangan zat antioksidan, vitamin A dan E. Karenanya kini sudah banyak tawaran perawatan salon dengan scrub yang bertujuan mendapatkan kembali kulit halus, sehat dan mulus,” jelasnya.
Untuk itu kita wajib merawat kecantikan juga kebersihan kulit kita, salah satu caranya dengan melakukan pengelupasan kulit secara rutin. Misalnya saja dengan melakukan body scrub atau luluran. Selain efektif meluruhkan sel kulit mati, scrub juga membuat sirkulasi darah menjadi lebih lancar.
Ditambahkan Widisari, kalau dulu scrub hanya dilakukan sesekali saja, kini zaman sudah berubah. Melakukan scrub bisa kapan saja, baik di rumah atau salon. Selain bertujuan untuk membantu meluruhkan sel kulit mati, scrub juga mempercepat proses regenerasi sel kulit.
Pada dasarnya, scrub bisa diaplikasikan untuk semua jenis kulit. Tapi, setelah itu, sebaiknya diolesi lotion sesuai jenis kulit. Boleh juga memilih jenis scrub untuk kulit yang punya kebutuhan khusus, seperti pepaya untuk melembabkan, teh hijau untuk menyegarkan kulit lelah, atau wortel untuk membuat kulit segar.
Menurut Yosliana Evemaria, dokter kecantikan lulusan Malaysia, scrub dibedakan menjadi dua jenis, yaitu granule atau butiran dan tanpa granule atau tanpa butiran. Lulur adalah istilah bahasa Indonesia yang mengacu pada scrub. Biasanya terbuat dari beras yang dicampur bahan alami dan rempah-rempah lainnya, seperti bengkoang, melati, teh hijau, atau kopi. Selain itu, bisa disimpulkan bahwa lulur termasuk ke dalam kategori scrub berjenis granule.
Fungsi utama dari scrub adalah mengangkat sel kulit mati, mengangkat kotoran yang menyumbat pori kulit, sekaligus membukanya, agar kulit bisa “bernapas” dan menyerap nutrisi dari produk kecantikan, seperti lotion, pelembap, body butter, atau lainnya. Selain itu, efek jangka panjangnya adalah membuat kulit senantiasa halus. (*/yov/fir)
Sumber: Kaltimpost
| Kiat Widi Merawat PayudaraSabtu, 22 Januari 2011 07:35
BANYAK ibu hamil mengabaikan perawatan payudara setelah menyusui. Beranggapan sudah tak perlu perawatan, maka payudara dibiarkan begitu saja. Padahal payudara merupakan organ penting untuk ibu dan bayinya, jika tidak dirawat maka penyakit akan datang dan payudara bisa jadi tidak berfungsi dengan baik.
Menurut Widi, payudara sehabis menyusui terkesan kendur dan mengecil. Jika tidak dinaikkan dan dikencangkan lagi maka bukan hanya berdampak pada keindahannya tapi juga pada kesehatannya. “Boleh jadi lantaran malas atau sesungguhnya belum mengetahui akan manfaatnya. Malah dengan perawatan yang benar, hasilnya bukan cuma produksi yang cukup, tapi juga bentuk payudara akan tetap baik selama menyusui," jelasnya.
Saat kehamilan payudara akan membesar dan daerah sekitar puting akan lebih gelap warnanya dan juga lebih sensitif. Perubahan bentuk tersebut akan terbawa sampai payudara sudah tidak ber-ASI lagi. Karena itu perawatan harus terus dilakukan dan tidak perlu kerepotan untuk mengerjakannya.
Berikut cara perawatan payudara pascamenyusui seperti pengalaman Widisari.
Jaga pola makanan
Sayur dan buah-buahan sangat baik dikonsumsi untuk kesehatan payudara. Selain itu wajib juga banyak mengonsumsi air putih dan makanan kaya akan serat.
Pemijatan
Hal ini bisa dilakukan bersamaan saat mandi. Siapkan baskom air hangat dan air dingin, baby oil, wash lap atau handuk, serta kapas. Bersihkan payudara sebelumnya, lalu pijat memakai baby oil. Pemijatan dilakukan di sekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam dan kemudian berlawanan arah jarum jam. Setelah itu lakukan pemijatan dari bawah menuju puting, namun putingnya sendiri tak perlu dipijat karena tak berkelenjar tapi hanya merupakan saluran air susu belaka.
Ketuk-ketuklah payudara dengan ujung jari atau ujung ruas jari agar sirkulasi darah bekerja lebih baik. Selanjutnya puting dibersihkan dengan menggunakan kapas dan baby oil yang berguna melenturkan dan melembabkan puting agar saat menyusui kelak puting sudah tak gampang lecet.
Terakhir, bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya untuk memperlancar sirkulasi darah. Setelah itu keringkan pakai handuk.
Memakai bra yang tepat
Untuk mengatasi rasa tak enak pada saat ukuran payudara berubah, pakailah bra yang pas dan bisa memegang. Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai ukuran payudara saat itu dan dapat menopang perkembangan payudara. Jika terlalu sempit akan menghambat perkembangan kelenjar payudara, sedangkan kalau terlalu longgar akan tampak jatuh dan sakit dipakainya.
“Perawatan ini merupakan perawatan sendiri namun sangat berguna untuk proses pengembalian kekencangan payudara pascamenyusui, selain melakukan perawatan tersebut, kita juga bisa melakukan perawatan di salon atau klinik kecantikan,” jelas Widisari. (*/yov)
Sumber: KaltimPost
| “Jangan Diet Berlebihan”Sabtu, 22 Januari 2011 07:33
BUKAN hanya masalah payudara, banyak perempuan pascamelahirkan malas merawat bentuk tubuhnya. Akibatnya tubuh yang sebelumnya bak biola berubah seperti gentong. Banyak alasan-alasan yang diungkapkan kaum Hawa yang malas merawat bentuk tubuhnya usai melahirkan. Mulai dari sibuk mengurus anak sampai mengurus keperluan rumah dan suami.
Perempuan zaman modern seharusnya tak berpikiran demikian lagi. Berikut beberapa kiat-kiat menjaga bentuk tubuh agar tetap langsing ala Widisari pascamelahirkan.
Tidak Diet Berlebihan
Widisari tidak melakukan diet yang berlebihan pascamelahirkan. Karena bagaimanapun, si anak tetap membutuhkan gizi yang seimbang melalui ASI. Makan secara teratur 3 kali sehari masih dijalankan agar stamina tidak berkurang. Diat ketat secara berlebihan justru membuat kondisi tubuh menjadi tidak fit.
Cukupkan Asupan Gizi
Melengkapi asupan gizi harian dilakukannya dengan selalu memilih menu makanan yang sebagian besar terdiri dari sayuran. Selain itu, Widisari selalu melengkapi asupan gizinya dengan minum susu satu kali sehari setiap pagi.
Kurangi Karbohidrat
Tidak makan cemilan yang biasanya mengandung lemak serta karbohidrat. Karbohidrat yang dikonsumsi terlalu banyak menjadi pemicu kegemukan tubuh dan mempercepat rasa kantuk. Jika merasa lapar ia lebih mengutamakan mengonsumsi makanan berserat serta mengandung banyak vitamin.
Menyusui
Mempercepat kesembuhan pasca-operasi caesar, menghilangkan hiperpigmentasi yang timbul ketika masa kehamilan contohnya kulit yang menebal di area lipatan ketiak, lipatan paha, dan leher.
Aktif Bekerja
Dengan aktif bekerja maka tubuh secara tidak langsung selalu bergerak hingga metabolisme terjadi tidak hanya dengan cara berolahraga.
Banyak Minum Air Putih
Seringkali orang yang melakukan diet ketat takut minum air putih banyak banyak karena khawatir perut buncit berisi air. Padahal minum air putih sama sekali tidak menyebabkan gemuk. Tak heran kebanyakan perempuan mendapati payudara mengecil sehabis diet ketat tanpa mengonsumsi banyak air putih. Payudara yang terdiri dari air, lemak, serta kelenjar-kelenjar membutuhkan asupan air agar bentuknya tidak berubah ketika berat badan menurun.
Olahraga
Senam BL dan treadmill adalah kegiatan olahraga yang sampai sekarang masih tetap dilakoni oleh ibu dua anak ini. Sesekali ia melakukan joging setiap pagi atau sore hari. Bahkan ketika melangsingkan badan saat masih muda dulu, Widisari bisa joging sampai 3 kali sehari. (*/lin)
Sumber: Kaltimpost
|
|