Suami Bekerja, Istri Turut AktifSelasa, 10 Mei 2011 08:17
KOMUNITAS istri-istri pejabat ini sepakat tak mau hanya berpangku tangan. Layaknya ibu-ibu PKK atau Dharma wanita, IWABA juga berperan serta dalam kegiatan sosial atas nama Bank-Bank yang dipimpin sang suami.
“Kami harus bisa menjadi istri yang aktif. Tak boleh berpangku tangan di balik kinerja semua suami. Terlebih untuk kegiatan amal. Kami harus bisa memberi tanpa imbalan untuk menyejahterakan Samarinda,” jelas Wakil Ketua IWABA, Widisari Djojodiningrat.
Selain itu, berbagai seminar juga selalu mereka adakan untuk berbagi pengalaman juga pengetahuan antar sesama anggota. Mereka kerap mengadakan talk show masalah kecantikan dan keterampilan untuk semua anggotanya.
Ditambahkan Widisari, semua hal itu adalah kegiatan intern dan tidak harus dipublikasikan. Hanya ingin mendekatkan diri kepada semua anggota tanpa ada persaingan antar bank-bank yang dipimpin para suami mereka.
“Kami semua bersaudara. Tak ada lagi perbedaan dalam komunitas IWABA. Kami harus menjadi teman, kawan, dan harus setia dengan rekan-rekan lainnya. Untuk itulah komunikasi harus tetap dijalin agar di antara semua anggota tak ada rasa saling mendahului,” jelas Widisari.
Sedang di rumah, mereka tetaplah istri-istri untuk para suami. Mereka tak lagi menghadapi seorang pimpinan Bank. Tapi menghadapi suami yang juga ayah dari anak-anak mereka. Selayaknya istri harus melayani suami-suami dari makan, istirahat, sampai waktu mau berangkat ke kantor.
Untuk itulah dalam acara tersebut, mereka juga mengadakan lomba pasang dasi agar nanti kalau suami berangkat ke kantor mereka bisa membantu suami-suami memasang dasi. “Semua itu agar terlihat lebih mesra. Selain untuk melayani suami, kami juga wajib menjaga perasaan dan kecantikan di matanya,” jelas Widisari, lalu tersenyum. (*/yov/adm)
Sumber: Kaltimpost
|