SAMA halnya dengan yang dikatakan Puji Syaharie Jaang, Ketua KONI Kota Samarinda, Rina Barito dan Pengusaha Wanita, Widisari juga menganggap penderita gizi buruk, Fita Rosalina karena kurangnya ketidakmengertian ibunya untuk memberikan pola makanan bergizi keapda sang anak.
Menurut Rina Barito, pemerintah harus serius menangani masalah ini. Lebih sering memberikan penyuluhan ke masyarakat. Melalui kecamatan dan kelurahan dan posyandu RT setempat, bisa dilakukan penyuluhan agar ibu-ibu khususnya ibu muda bisa mengerti pemberian gizi terhadap anak hingga usianya mencukupi.
"Banyak ibu-ibu berpikir, yang penting anaknya kenyang. Tapi tidak memikirkan makanan bergizi atau tidak. Itu perlunya penyuluhan," ujarnya.
Widisari yang ditemui ditempat berbeda juga mengatakan hal sama. Pemikiran dan pola kebiasaan serta kurangnya pengetahuan membuat ibu si anak menjadi tidak mengerti anaknya kekurangan asupan gizi.
"Ada yang namanya kecenderungan mengatakan bahwa anak itu asal hidup saja, tapi tidak berpikir anak harus sehat, pintar. Mungkin yang penting bisa hidup. tapi nggak tau keperluan makan sang anak," terang Widisari yang ditemui kemarin.
Menurutnya, kalau ibu Fita mengatakan, anaknya sulit makan dan tidak mau minum susu, seharusnya selaku orangtua berpikir bagaimana membuatkan makanan yang menarik.
"Makanan bergizi tidak harus mahal. Tempe dan tahu yang proteinnya sangat tinggi sangat baik dikonsumsi anak, yang harus dibekali untuk kecukupan gizi anak. Saya prihatin dengan keadaan Fita, semoga bisa ditangani dan tumbuh menjadi anak sehat," pungkasnya. (rm-4/waz)
Sumber: Samarinda Pos