SEMARANG - Bangsa Indonesia membutuhkan perempuan yang kreatif dan inovatif agar memberikan kontribusi positif terutama dalam pengembangan sumber daya manusia.
Nilai-nilai itu diwujudkan secara nyata dengan karya dan dedikasinya terhadap masyarakat.
“Perempuan dapat memperkuat jati diri dan kepribadiannya dengan memperluas wawasan, ” ujar pengusaha dan pakar kecantikan, Widisari saat ditemui di ruang kerjanya W Double You, Jalan Sriwijaya 38C, Rabu (7/5).
Perempuan bernama lengkap RA Dwi Rahayu Widisari Djojodiningrat ini menerima penghargaan dari International Human Resources Development Program (IHRDP) di Twin Plaza Hotel, Jakarta, baru-baru ini. Widisari dianugerahi “Kartini Award 2014” dan penghargaan “Wanita Berbusana Rapi & Serasi 2014” bersama 19 wanita berprestasi dari berbagai kota dan latar belakang.
Penghargaan tersebut diberikan kepada perempuan yang berkontribusi dalam pembangunan. Terutama di bidang pendidikan, budaya, sosial dan pemberdayaan perempuan pada bidangnya masing-masing dengan karya nyata kepada masyarakat.
Masa Sulit
Widisari juga bersanding dengan Prof Dr Yohana Susana Yembesi Dip Apling MA, yang merupakan guru besar perempuan pertama di Universitas Cendrawasih, Jayapura sejak 50 tahun terakhir. Dia mengungkapkan, melalui masa sulit ketika perempuan dianggap tidak bisa sejajar dengan pria dan terbentur dengan tradisi.
Adapun penerima penghargaan di antaranya Marliza Usman (Aceh), Reny Hiola Yasin (Gorontalo), Yufinia Mote (Papua), Murniati Dakhi (Nias), Nelly Pinangkaan (Manado), Minarny Theh (Medan), Eine Kodongan (Minahasa), Yulida Warni (Sampit), Siti Nurmawan (Medan), Kartini Tewal (Manado), Metty Abigael Wabiser (Papua), Annie Sariowan (Minahasa), ENdang Siregar (Medan), Atik SUlistyowati (Samarinda), Deetje Tukali (Manado), Hasnidar (Riau) dan Christiany Eugenia Paruntu (Minahasa).
Menurut Chairman dan Founder IHRDP, Gene Vinsent, penghargaan ditetapkan atas peran dan kontribusinya terhadap masyarakat luas. Para penerima juga dapat menjadi teladan, baik lingkungan yang dipimpin, dalam keluarga dan masyarakat. “Sehingga mewujudkan visi dan misi mengembangkan sumber daya manusia yang mandiri, khususnya dalam pemberdayaan kaum perempuan,” katanya. (K16-91)
Sumber: Suara Merdeka