banner W Double You
 
Daftar Artikel:
“W” Double You (2)
Bodycare (4)
Kecantikan (16)
Kesehatan (1)
RA. Widisari (23)
Treatment (1)
Wedding[Lihat semua artikel]
 
πŸ’SPA WDOUBLEYOU KHUSUS WANITAπŸ’
Body Spa Greentea (Rp.275.000)
• Massage
• Scrub
• Masker
• Mandi (Bathtub dan Jacuzzi)

Body Spa Greentea Premium (Rp. 325.000)
• Massage
• Scrub
• Masker
• Sauna
• Mandi susu (Bathtub dan jacuzzi)


DAPATKAN PROMO OKTOBER - DESEMBER 2019 "Datang berdua FREE FACIAL WHITENING untuk masing-masing customer dihari yang sama πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•

Nb: Maximal booking spa H-1 di jam kerja (10.00-17.00)

• Keterangan lebih lanjut hubungi admin •
 
Wedding Organizer
Rencanakan hari bahagia Anda bersama kami
 
 
“W” Double You

Jl. Sriwijaya No. 38 C - 38D
Semarang — JATENG
Telp. (024) 841 4654, 841 4384
CP: 081.1580.3399 (Call/SMS/WA)
BBM: 5BC1AA91
Jam Operasional:
10.00 - 18.00
(Senin & Hari Besar libur)
 
Anda suka situs ini?
Beritahukan pada teman Anda:
 
 
Home
 
Treatment
 
Wedding Organizer
 
Artikel
 
Gallery
 
About Us
 
Hubungi Kami
 
Forum
 
[Urutkan menurut Relevansi] Diurutkan menurut Tanggal
(artikel 1-5 dari total 6 artikel)

Modifikasi busana pengantin tradisional

Suara Merdeka 2 Oktober 2013
Jum'at, 28 Maret 2014 19:15

SEMARANG - Keberagamanan adat istiadat dan budaya di Nusantara masih menjadi inspirasi dalam dunia pernikahan. Masingmasing daerah memiliki budaya yang berbeda yang semua indah dan patut dilestarikan agar warisan tersebut tak hilang ditelan zaman.
Berbagai rancangan tradisional oleh RA Widisari Djojodiningrat ditampilkan dalam Widisari Bridal & Decoration Wedding Expo di Convention Hall Masjid Agung Jawa Tengah, belum lama ini. ”Kami tidak setiap hari mengenakan busana adat. Momentum dalam pernikahan menjadi sebuah kesempatan yang indah untuk dikenakan.
Kalau bukan kita, siapa lagi yang melestarikan kekayaan budaya Tanah Air,” ujar pemilik PT Widisari Wedding Organizer ini. Terdapat enam pasang pangantin yang mengenakan busana pengantin tradisional mulai dari Kalimantan Timur, Padang, Solo hingga Muslim. Dalam rancangannya sendiri juga turut ditampilkan modifikasi mulai dari tradisional dan modern serta gaya klasik Eropa. ”Saya tetap membawa nuansa Nusantara dalam busana modifikasi.
Karena tiap daerah memiliki ciri khas kedaerahannya yang patut dieksplorasi,” papar jebolan Confederation Of International Beauty Therapy & Cosmetology International di London tahun 2010.
Dalam helatan tersebut, selain riasan pengantin bergaya modern atau internasional juga ditampilkan pelayanan dalam foto prawedding, pembawa acara, fotografer, gamelan, perlengkapan acara adat, dekorasi perkawinan tradisional maupun modern, bridal, dan lainnya.(K16-72)

 

Makin Tradisional Makin Diminati

Minggu, 23 Desember 2012 12:12
BERBAGAI dekorasi pesta pengantin semakin maju, bukan melulu dengan desain yang terkini saat justru yang tradisional yang diminati. Begitu pula dengan baju pengantin, baju dengan desain etnik dari adat tertentu. Seperti dijelaskan Ida Zariati, ketua Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Samarinda. Pergeseran tren gaun pengantin memang semakin condong ke adat.
 
Orang semakin peduli tentang proses pernikahan sesuai adat yang sebenar-benarnya. Ida menuturkan, memodifikasi gaun pengantin dan riasan saat ini memang boleh, asal sesuai urutan dan pakem yang ada. Misalnya, tidak boleh salah tentang pemasangan kembang goyang di kepala. Termasuk jumlah dan letak memasangnya. “Mengenakan baju, make up, sampai prosesi pernikahan itu punya makna sendiri,” ujar penemu baju adat Samarinda ini.
 
Jasa sewa dan rias pengantin tidak hanya menyuguhkan rancangan modern. Tidak sedikit juga jasa rias pengantin yang populer dengan gaun pengantin tradisional. Lagipula, gaun pengantin tradisional tidak kalah cantik jika disandingkan dengan gaun pengantin modern. CELOTEH mampir di salah satu jasa rias pengantin tradisional di Jalan Cendana Samarinda.
 
Ada puluhan gaun pengantin di jual dan disewakan disini, meski kebanyakan dengan mode tradisional. “Tiap hari pasti ada yang datang,” kata Ibu Sania, pemilik rumah pengantin itu. Tidak hanya menyewa, pelanggan juga membeli atau sekadar minta dirias. Ibu dua anak ini tetap bertahan dengan gaun tradisional bukan tanpa alasan.
 
Baginya model tradisional tidak lekang dimakan zaman. “Meskipun pakai gaun modern, pasti yang tradisional juga masih diminati. Entah untuk akad atau resepsinya,” terangnya. Untuk warna gaun, Sania mengatakan, warna gaun putih kurang diminati. Sepanjang tahun ini banyak yang memesan dengan warna magenta. Ini sama seperti yang dituturkan RA Widisari Djojodiningrat, pemilik salah satu wedding organizer ternama di Samarinda.
 
Pada sebuah pameran yang dia gelar pertengahan tahun lalu, warna yang jadi trennya adalah jingga. “Jingga itu orange muda keemasan,” terangnya. Kembali pada Sania. Berbagai baju sewa terpajang di rumah pengantin miliknya. Salah satunya, gaun indah dan anggun dengan taburan manik warna-warni. “Ini harganya Rp 25 juta,” katanya.
 
Untuk rancangannya menggunakan bahan dari luar negeri. Seperti India, Cina, dan Jepang. . Beberapa bahan cukup dipasok dari lokal. Diakui Saniya, kain dari India lebih banyak yang menyukai. Inilah yang membuat harga gaun pengantin tinggi. “Kalau kain lokal bisa saya beli dari Surabaya, atau Jakarta,” ujar perempuan kepala lima ini.
 
Untuk sewa gaun pengantin dan dekorasi, Saniya mematok rupiah berkisar Rp 5 juta hingga ratusan juta. Sedangkan harga jual satu gaun pengantin mulai Rp 2 juta sampai Rp 25 jutaan. Harga tersebut sudah termasuk rias dan pernik pengantin. “Semakin rumit semakin mahal. Lihat bahan yang diinginkan pemesan,” paparnya.(*/fla/her)

Sumber: KaltimPost

Perencanaan di Pesta Pernikahan

Kamis, 19 April 2012 08:28

Pesta Pernikahan PESTA pernikahan merupakan acara sakral yang digelar mempelai. Sangat wajar jika harus dipersiapkan sematang mungkin. RA Widisari Djojodiningrat , pemilik wedding organizer ternama di Samarinda membagi tipsnya.

Untuk menyiapkan acara, Widisari mengatakan, idealnya melakukannya enam bulan sebelum acara. "Selambat-lambatnya tiga bulan sebelum acara," terang Widisari.

Dalam rentan waktu itu, dilakukan percakapan yang matang. Tidak hanya kedua mempelai, melainkan dua keluarga besar pengantin. Dimulai dari  kesepakatan hari, tanggal, bulan dan tempat serta tema pernikahan. Terlebih, jika kedua mempelai memiliki latar belakang adat atau suku berbeda. "Kesepakatan tersebut harus menjadi sinkronisasi yang harmonis," ujarnya.

Tentang perencanaan ini, sebaiknya dipertimbangkan bersama-sama. Tidak jomplang dikuasai pria atau perempuan.  Jadi, kata Widisari, apabila yang putri menjadi planner dan manager operasional, maka yang putra sebaiknya berperan menjadi pemberi saran dan kontrol.

Dalam persiapan pesta hal yang benar-benar diperhatikan adalah pemilihan waktu,tempat dan tema acara. Selain itu resepsi, catering dan jumlah undangan.
Mengurus itu samua kadang pasangan pengantin sudah terkuras tenaganya. Apalagi jika harus fiting baju pengantin.

Hal-hal penting yang sering terlupakan, ujar Widisari, justru persiapan pada hari H.

Contohnya saja, terlupakan siapa yangg menjadi penanggungjawab dan menangani acara supaya lancar. Juga siapa protokoler yang menjadi mediator apabila terjadi hal-hal di luar rencana.

Widisari menuturkan,  kedua orangtua mempelai tentu harus ada di pelaminan. Fokus kepada tamu-tamu yang hadir di acara. Menjamu sedemikian rupa tamu dengan penuh hormat. (*/her/rsk)


Jangan sampai biaya untuk acara pernikahan, tak menyisakan dana masa depan Anda. Berikut tipsnya :

1. Di rumah atau sewa gedung?
Kalau tidak mau repot, memang akan lebih baik kalau pernikahannya diadakan di gedung saja. Maka bisa jadi harga sewa gedung bisa menjadi pertimbangan utama dalam memilih gedung yang akan digunakan. Jangan sampai anggaran pernikahan Anda tersedot habis untuk biaya sewa gedung. Jangan sampai Anda terkecoh dengan iklan biaya sewa gedung yang murah. Tanyakan dulu fasilitas apa saja yang sudah termasuk dalam harga tersebut, apakah sudah termasuk kursi dan lainnya. Lalu apa ada tambahan untuk perizinan, listrik dan sebagainya.

2. Jangan lupa untuk menghitung jumlah yang akan diundang oleh pihak pengantin laki-laki, pengantin perempuan, kedua keluarga besar
3. Sebelum memesan gedung, pastikan Anda sudah punya perkiraan jumlah undangan sebelum mencetak undangan
4. Akan lebih baik lagi kalau daftar namanya pun sudah siap
Wedding Organizer. Terkadang untuk menyiapkan sendiri teknis acara pernikahan akan menghabiskan banyak waktu dan perhatian. Padahal, masih banyak hal lain yang perlu disiapkan menghadapi hari-H. Dan tentunya akan lebih merepotkan lagi kalau belum pernah menjadi panitia acara pernikahan sebelumnya,. Kalau mau praktis, Anda bisa memanfaatkan jasa wedding organizer.

5. Lebih praktis dengan sistem paket
Anda bisa memilih paket-paket pernikahan yang biasanya disediakan  wedding organizer, hotel, atau pengelola gedung. Harganya juga bervariasi, mulai dari puluhan juta rupiah untuk paket pernikahan sederhana sampai dengan ratusan juta rupiah. Atau Anda bisa memilih paket yang sudah tetap harganya.

Sumber: Kaltimpost

Rawat Diri, Munculkan Aura di Pernikahan

Senin, 6 Februari 2012 09:21

CANTIK di resepsi pernikahan tentu dambaan semua pengantin putri. Semua pasti ingin riasan membuat wajahnya terlihat beraura, berkharisma, dan ayu. Kali ini, Widisari Djojodiningrat berbagi tips sekaligus tren tampil cantik di panggung resepsi pernikahan.
Menurut Widisari, riasan wajah juga perlu dipersiapkan dengan teliti. Dimulai dari menentukan dengan pasti, siapa pemoles make up wajah anda. Dengan begitu, pembaca CELOTEH lebih dulu berkonsultasi dengan perias. “Jadi jauh-jauh hari sudah harus mengenal karakter dan bentuk wajah, warna kulit, dan pengantin putri,” ujarnya. Kemudian menentukan tema busana yang digunakan sesuai kesepakatan.
Yang lebih penting, jelas Widisari, yaitu persiapan secara spiritual. Bermunajat kepada Tuhan untuk pernikahannya. Meyakinkan jiwa bahwa pernikahan adalah ibadah. Ini akan menampilkan aura maupun kharisma secara alami.
Perempuan berkulit putih ini menganjurkan, pengantin putri mengkonsumsi makanan yang memberi nutrisi kulit. Seperti makan buah dan sayur, juga banyak minum air putih agar kulit tidak dehidrasi. Ini perawatan dari dalam tubuh.
Sedangkan untuk perawatan langsung, pengantin putri harus menjadwalkan perawatan khusus untuk memanjakan tubuhnya. “Bisa dengan facial khusus yang memberi nutrisi pada kulit, juga melalui tahap SPA body yang lengkap dengan massage,” urainya.
Mantapkan perawatan luar tubuh ini dengan luluran dan sauna. Ini berfungsi mengeluarkan toksin, kulit bersih dari sel-sel kulit mati. Kulit tentu tampak bersih dan sehat, apalagi ada aroma terapi yang membuat tubuh wangi.
Rangkaian perawatan ini menjadi proses diri untuk merelaksasi otot dan kulit. Sudah tentu, tubuh anda siap dirias.
Widisari menuturkan, kesiapan tubuh ini semakin oke dengan make up profesional. Karena, kata dia, perias profesianal tentu menggunakan bahan tata rias yang terjamin mutunya. “Biasanya bahan-bahannya berdasar pada water dan mineral gold. Ini yang memancarkan kecerahan alami disamping menutrisi kulit,” katanya.
Selain itu bahan-bahannya didukung dengan cap waterproof, sehingga riasan tahan lama. “Sebut saja merek International dari Perancis atau Guerlaine dan MAC dari Amerika,” imbuhnya. Jangan sampai, usai pesta di hari berbahagia anda justru iritasi akibat dipoles kosmetik sembarangan.
Lalu bagaimana dengan tren rias pernikahan tahun ini? Menurut Widisari, tahun 2012 ngetop dengan warna-warna silver, dipadu turkies, blue dan baby pink yang dibaurkan. Sehingga terlihat smooth tapi tetap elegan dan berkarakter. “Selain itu, warna-warna satural seperti peach dipadu rich gold (emas muda yang ringan, Red.),” jelasnya. Warna bronce seperti tembaga dan tanah juga turut handil dalam tren. Warna ini, terang Widisari, berkarakter tegas namun diulaskan secara soft.
Untuk mata, di sudut mata bisa diulaskan warna white pearl dengan lembut, ini berkesan mata segar dan berbinar.
“Tentu ditunjang dengan bulu mata dan scot yang sesuai, untuk menyempurnakan keindahan mata,” ujarnya.

Seperti ditemuai pada Sabtu (4/2) lalu, Widisari merias pengantin dengan tema The Wedding of  Jasmine Pincess Palace in the Great Night. Warna-warna yang dipoleskannya kaya dengan polesan yang natural. Widisari ‘menyulap’ pasangan pengantin ini seperti raja dan ratu Mesir. Tidak hanya penampilan, tetapi dekorasi di resepsi itu. Widisari mengatakan, dengan begitu undangan akan seperti manghadiri pernikahan putri jasmine di istana. Meski dilangsungkan siang hari, dekorasi diatur seperti megahnya pesta malam hari yang bertabur bintang. “Itu kenapa backdrops (kain belakang dekorasi, Red.) saya beri warna hitam dengan lampu-lampu, seperti bintang berkelip,” pungkasnya. Jadi, kapan anda siap jadi putri semalam? (*/her/rsk)

Sumber: KaltimPost

Dihadiahi Lima Lagu Pop oleh Gubernur

Menggandeng Widisari WO, Habiskan Dana Ratusan Juta
Senin, 13 Juni 2011 08:10

PERNIKAHAN adalah sebuah janji sakral, untuk menuju kehidupan baru yang lebih dewasa. Dua insan bersumpah untuk pasangan yang menjadi pilihannya. Berjanji saling setia sampai ajal memisahkan, berikrar saling memiliki tanpa ada cinta yang kedua, yang ketiga, dan cinta lainnya.
Seakan tak ingin melewatkan detik demi detik melepas masa bujang, kedua mempelai mengadakan syukuran besar-besaran atau yang lebih dikenal dengan pesta pernikahan. Karena pesta perhikahan begitu istimewa, dihadiri ratusan bahkan ribuan tamu undangan. Memberi restu pernikahan dan ikut berbahagia bersama.
Selalu ada tawa, haru, rindu juga air mata saat akad nikah dibacakan. Tapi statkala duduk bersanding dipelaminan, pernikahan itu terasa begitu indah. Terlebih jika digelar dengan mewah dan menghabiskan dana ratusan juta, bukan hanya tawa bahagia saja yang terasa, tapi juga rasa bahagia di tengah meriahnya pesta.
Seperti pernikahan mewah milik Luly Anita Pratika dan anggi Jingga, sepasang pengantin baru yang memiliki pesta pernikahan termewah bulan ini. Awalnya keduanya dipertemukan pada Ospek Universitas beberapa tahun lalu di UNPAD Bandung, hingga saling jatuh cinta dan berakhir di pelaminan. Luly adalah dara asli Samarinda, putri dari pasangan  Lukman Suharya, seorang pengusaha kelapa sawit juga hewan ternak di Samarinda, dengan Rosally John, pegawai Dispenda Kaltim.
Diakuinya sebagai perempuan yang lahir dalam kentalan darah kota Tepian, ia sangat bangga bisa menggaet laki-laki Sunda yang cakep juga baik hati. Meski perbedaan budaya ada diantara keduanya, namun cinta kasih menjadi jalan menuju rumah tangga dan diikat dalam janji saling setia.
“Saya bangga juga bahagia, karena cita-cita kedua orangtua saya sudah terlaksana, saya menikah dengan pinangan laki-laki yang saya cintai. Terlebih dia juga tak keberatan untuk ikut serta membahagiakan ayah bunda saya,” terang perempuan kelahiran Samarinda 19 Oktober 1986.
Mereka melangsungkan pernikahan pada tanggal 11 Juni 2011 di Ballroom hotel Golden samarinda, yang langsung dipercayakan pada WO Widisari sekaligus riasan W Double Yaou Shalon n Spa, milik RA Widisari Djojodiningrat. Mereka mengakhiri masa lajang dengan penuh kegembiraan, pasalnya pesta pernikahan mereka begitu mewah dan menghabiskan dana ratusan juta rupiah.
Hotel tempat mereka menikah ini dihias  total dengan nuansa kolaborasi adat Banjar modern bercampur gaya Eropha klasik. Suasana semakin marak dengan tamu undangan yang datang tatkala member restu, mereka hadir dari berbagai kalangan yakni entertain, pengusaha juga pejabat.
Tak terkecuali Walikota, wakil Walikota, Gubernur dan wakilnya, kesemua pejabat itu hadir dengan istri-istri mereka. Namun yang menjadi momen paling special, saat Gubernur Kaltim Awang Farouk bersedia menyumbangkan suaranya untuk menyanyikan 5 lagu sekaligus.
Busana adat banjar yang digunakan Luly dan jingga didesain 4 warna yakni hijau, orange, emas dan merah metalik. Rangkaian busana itu bertabur lebih dari 1400 kristal Swarovski dan terbuat dari bahan tile yang diimpor dari Perancis. Harganya 60 juta rupiah dan didesain oleh Devina santi yang baru-baru ini merangkai busana pengantin milik artis Irwansyah dan Zaskia Sungkar di Jakarta.
Tak hanya itu, melati yang digunakan Luly adalah melati hidup. Widisari selaku pemilik WO dan periasnya terjun langsung menangani riasan wajah Luly. Dikatakannya semua yang digunakan Luly adalah perlengkapan pernikahan yang asli, seperti melatinya harus hidup sebagai lambang kesejukan hati, wangi tubuh, keindahan alam, juga pribadi ayu si pemakainya.
Sebelumnya Luly dan Anggi melangsungkan proses ijab kabul sehari sebelum pesta pernikahan di gelar, selesai sekitar pukul 11.35 WIB, berlangsung mulus dan cepat. Anggi, si perjaka tampan asal Garut itu lancar menjawab wali nikah yang bertanya kesiapannya menafkahi Luly lahir batin.  Begitu kental suasana haru saat itu, terlebih saat Luly tak kuasa menahan linangan airmatanya dan mencium tangan sang suami.
Luly yang masih berusia 25 tahun itu memutuskan menikah belia dengan Anggi karena memang usia pernikahan mereka sudah berjalan lama, agar tak ada anggapan kalau mereka terjebak dalam pacaran ala anak muda sekarang yang salah. Setelah berakhirnya pesta pernikahan ini, akan ada satu pesta lagi yang tak kalah meriah dengan pesta sebelumnya. Namun kali ini dirayakan di Garut tempat kelahiran jingga, dalam waktu dekat.(*/yov)

 

Sumber: Kaltimpost
 

[1]  2  ⇒
 www.wdoubleyou.com® All Rights Reserved © 2012hubungi kami