IKPNI Berupaya Bangkitkan Semangat Kepahlawanan Generasi Muda Jum'at, 17 Desember 2021 07:45
Segenap anggota Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) saat Pelantikan IKPNI Korwil Jateng. (suaramerdeka.com / Fista Novianti)
SEMARANG, suaramerdeka.com - Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) berupaya membangkitkan semangat kepahlawanan kepada masyarakat utamanya untuk generasi muda.
Ketua IKPNI Jateng Drs Haryo Goeritno menuturkan, keberadaan sebuah negara tidak terlepas dari jasa para pahlawan negaranya yang berjuang demi kemerdekaan sebuah negara.
Seiring dengan berjalannya waktu dan generasi setelah 76 tahun bangsa Indonesia merdeka, dirasa sangat diperlukan bagi bangsa ini untuk tetap menghargai dan menghormati para pahlawan negaranya yang dengan rela berjuang mengorbankan seluruh jiwa raga untuk mencapai kemerdekaan.
''Bangsa yang hebat adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan negaranya. Oleh sebab itu, dibentuklah Ikatan Keluarga Pahlawan Indonesia (IKPNI) ini,'' tutur putra dari Pahlawan Nasional Letkol Sugiono itu, saat Pelantikan IKPNI Korwil Jateng, belum lama ini.
Dikatakannya, IKPI didirikan pada tanggal 10 November 1974 oleh para istri Pahlawan Ibu Martadinata, Ibu Ahmad Yani Ibu Basocki Rachmat dan akhirnya berubah nama menjadi Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI).
Kemudian, dikukuhkan Menteri Sosial RI sesuai dengan perkembangan sosial kemasyarakatan, pada tanggal 21 November 1989.
Pelindung IKPNI adalah Presiden Republik Indonesa dengan pembina Menteri Sosial Republik Indonesia, Gubernur dan Kepala Dinas Sosial Provinsi.
IKPNI merupakan wadah bagi ahli waris Pahlawan Nasional yang dikuatkan dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.
"IKPNI sudah didirikan di beberapa provinsi di Indonesia termasuk di Jawa Tengah ini,'' ujarnya.
Adapun, pengurus IKPNI Wilayah Jawa Tengah dilantik dengan beberapa pengurus inti yaitu Ketua Drs Haryo Goeritno, Wakil Ketua R Yudi Prastiawan, Sekretaris dr Synthia Roosana Untari, MCH dan Bendahara Hj RA. Dwi Rahayu Widisari.
Dihadiri oleh Ketua Umum pengurus IKPNI Pusat Saharto Sahardjo. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Harso Susilo.
Bendahara IKPNI Jateng RA. Dwi Rahayu Widisari menuturkan, adapun visi misi IKPNI adalah terwujudnya bangsa dan negara yang mandiri, berkepribadian, bermanfaat dan berdaulat sesuai cita cita para pendiri bangsa dan negara.
"Serta membangkitkan kembali jiwa kepahlawanan seluruh rakyat dan pimpinan nasional sebagai landasan untuk menentukan kebijakan bangsa dan negara yang berorientasi kepada kepentingan rakyat,'' terangnya.***
RA. Dwi Rahayu Widisari Djojodiningrat Tak Mau Setengah Hati
Senin, 16 November 2015 09:40
KABARWISATA.COM – SEMARANG – Kecintaanya dibidang usaha rupaya sudah ditanamkan oleh kedua orang tua RA Dwi Rahayu Widisari Djojodiningrat sejak dibangku SMP. Jika sang ayah menularkan bakat wirausahanya, maka sang Ibu mewariskan jiwa untuk selalu tampil bersih, cantik dan sopan. Suatu kombinasi ideal yang membentuk karakter Widisari.
“Ayah dulu sering mengajak saya saat kecil ke area proyek properti dengan turun langsung ke lokasi, sedangkan Ibu selalu mengajari disiplin dan cinta akan kebersihan,” tegas wanita berparas cantik kelahiran 3 Juni 1976 ini.
Dalam menjalankan usahanya ini Widisari memang tak mau setengah hati. Sebelum membuka usaha Salon, Spa, Skin & Body Care for Ladies W Double You, ia menempuh pendidikan di CIBTAC (Confederation of International Beauty Therapy & Cosmetology) International – London pada 2010. "Sekolah ini wajib diikuti dokter dan masyarakat umum yang ingin membuka klinik kecantikan estetika bertaraf internasional. Karena peralatan kecantikan diproduksi di luar negeri," tuturnya.
Selama pendidikan, ia mempelajari ilmu dasar-dasar kedokteran. Seperti memahami struktur, anatomi, saraf hingga fisiologi tubuh manusia. Dengan memahami itu, maka perawatan yang diberikan benar-benar dirasakan dalam jangka panjang. Karena latar pendidikan kecantikan estetika itulah, metode perawatan yang diberikan berstandar dan bermetode internasional. "Saya harus totalitas mempelajari estetika karena teman-teman seangkatan adalah para dokter yang 'expert' dibidangnya," tekatnya kala itu.
Meski berlatar belakang Sarjana Ekonomi, ia belajar ekstrakeras untuk mengejar ketinggalannya dari teman-teman. Disekolah ia fokuskan membaca buku tentang anatomi tubuh dan estetika. Malah hal itu menjadi keasyikan tersendiri hingga dia lulus dengan predikat terbaik. Dengan bekal itulah ia meraup kesuksesan dari bisnis W Double You di Kalimantan Timur. Tak mau lupa akan kampung halamannya, lantas Widisari berekspansi membuka W Double You di Jalan Sriwijaya 38C-D Semarang. Istri dari HKRTAminudin BSC ini, kendati menjadi bos di perusahaan yang ia pimpin, dia tetap memegang teguh prinsip kekeluargaan pada seluruh karyawan. Itu pula yang ia sebut sebagai kunci sukses menjadi pengusaha perempuan. Sebagai seorang muslimah, ia pun sudah melengkapi kelima rukun Islam.
Sebagai pelengkap dan penyeimbang kehidupan rohaninya berbagai kegiatan amal rutin dia lakukan. Investasi amal berupa tanah untuk dibangun menjadi masjid di di Bukit Wahid, Semarang diperuntukan bagi warga perumahan dan umum. Bahkan jika ada yang membutuhkan, ia dengan senang hati untuk membantu semampunya.
Meski segudang kesibukan bisnis yang ia jalani juga tak meninggalkan kodrat sebagai seorang ibu dan istri, maka ditiap hari Minggu atau libur ia kan meluangkan waktu seluruhnya bagi dua buah hatinya, Nauval Mahira dan Dannis Izan.
"Baik urusan bisnis duniawi, keluarga bahkan urusan akhirat saya berusahan lakukan tak setengah hati. Pesan Papa saya, selalu mengingatkan ikhlas menyedekahkan sebagian rizki karena ada hak orang lain di sebagian harta milik saya, saya percaya Allah SWT akan menggantinya dengan nikmat luar biasa," bijaknya. (KW01)
SEMARANG - Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus dibayar seorang muslim saat Ramadan. Di bulan yang penuh berkah tersebut, dimanfaatkan oleh pemilik PT W Double You Skincare dan PT Widisari Properti, Widisari (38) untuk membagikan 250 pakte zakat fitrah. Zakat yang diberikan berupa sembako yang terdiri atas 2,5 kg beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, kecap, sirup, dan teh di kediamannya di Perumahan Bukit Wahid Regency.
Pembagian zakat tersebut diberikan kepada kaum duafa dari daerah Sriwijaya, Wonodri, Taman Borobudur, Gedongsongo, Manyaran, Tegalsari, Genuk, Gunung Pati, Ketileng, Gunung Kebo, dan penduduk sekitar Perumahan Bukit Wahid Regency. ’’Supaya mengena ke sasaran yang tepat, saya dibantu panitia dan amil zakat membagikan 250 kupon dengan nomor seri sehari sebelumnya. Zakat yang diberikan untuk satu orang duafa ini senilai kurang lebih Rp 120.000 per orang,’’ kata Widisari.
Sucikan Harta
Bagi kaum duafa yang tidak mendapatkan kupon namun datang ke acara bertema ’’Bunda Widisari Berbagi’’ tersebut, ibu dua putra ini juga menyediakan uang Rp 30.000, senilai 2,5 kg beras dan satu kaleng biskuit. ’’Zakat fitrah adalah wajib, karena saya menyucikan sebagian harta saya, yang merupakan hak kaum dhuafa dan harus diberikan pada bulan Ramadan. Kelebihan harta yang saya santunkan atau berikan kepada mereka di luar zakat mal dan sedekah saya,’’ kata Widisari di sela pembagian zakat fitrah yang dihadiri 300 dhuafa.
Diungkapkannya bahwa pelaksanaan zakat yang dilakukan bukan bermaksud riya atau pamer, namun ingin menyerukan kewajiban berzakat kepada seluruh umat muslim yang mampu. ’’Niat berzakat ini lebih baik daripada sibuk menggunjingkan orang lain atu bermewah-mewahan saat Ramadan dan menghadapi Lebaran. Semua orang memiliki cara dalam menikmati hidupnya,’’ kata Widisari yang juga membagikan zakat fitrah untuk penghuni Panti Asuhan cacat ganda di Wolter Monginsidi berupa diapers, parsel zakat fitrah, biskuit kaleng. (J12-87)
Jadikan Kecantikan Wanita Lebih sempurna Rabu, 25 Februari 2015 07:47
JIKA selama ini, kita selalu berpikir facelift atau penghilangan lemak dan pengencangan kulit otot pada wajah hingga sliming hanya bisa dilakukan dengan pembedahan, ternyata persepsi itu salah. Karena kini, W Double You (WDY) menawarkan terapi facelift dan penurunan berat badan (sliming) tanpa bedah untuk kaum hawa dari berbagai lapisan usia. Dengan menggunakan alat estitika dengan teknologi modern bersertifikat internasional, tentu saja sangat aman bagi kesehatan.
Owner WDY, Widisari Djojodiningrat menyebut, walaupun alat ini aman, tetapi berdasarkan standar estetika internasional hanya boleh dikerjakan atau dioperasikan oleh tenaga ahli dan beautician yang sudah mengikuti konsersium dan training khusus dari perusahaan alat treatment yang modern. "Kini facelift tak hanya dilakukan oleh perempuan usia 40 tahun ke atas, tetapi banyak perempuan usia 20 hingga 30 tahun yang juga banyak melakukan facelift untuk penampilan sempurna," tutur Widisari saat pelaksanaan live demo & Live Chat, Minggu (22/2) lalu.
Wanita cantik bernama lengkap Hj RA dr Widisari Djojodingrat SE Dpl CIBTAC ini dengan alat dan staf yang mumpuni, mampu menyulap kekurangan wanita menjadi lebih sempurna.
Dijelaskannya, manfaat facelift tanpa bedah, akan mengencangkan, mengangkat dan meningkatkan penampilan kulit muda. Selain itu, dapat meningkatkan elastisitas dan kepadatan kulit. Dengan facelift, langsung menyamarkan dan menghilangkan kerutan, mengecilkan pori-pori kulit ke bagian kantung mata. Juga mengurangi lingkar mata yang berwarna hitam. Juga mencerahkan warna kulit.
"Hasil dapat dilihat dalam sekali treatment, hanya klinik kami yang memberikan bukti bukan janji," tuturnya.
Ia mengakui, sengaja menggelar demo ini untuk mengedukasi bagi kaum wanita bahwa kecantikan itu penting. "Tapi cantik harus sehat tanpa ada efek samping, dan juga untuk membuktikan bahwa treatment facelift dan sliming di W Doble You memang terbukti hanya dalam satu kali treatment," lanjutnya.
Dalam demo tersebut, modelnya langsung diperagakan oleh tamu yang hadir dan langsung merasakan perbedaan setelah di treatment. (s/lin)
Raih Banyak Penghargaan Senin, 16 Februari 2015 07:50
KIPRAHNYA di dunia kecantikan patut diacungi jempol. Berbagai penghargaan telah diraihnya. Baik itu yang bertaraf nasional, maupun internasional.
6 Februari lalu, ahli kecantikan dan kesehatan lulusan internasional RA Widisari kembali menerima penghargaan Indonesia Best of the Best Award dari Indonesia Achievement Center (IAC), sebagai owner kategori The Best Beauty Clinic of The Year. Ia dinilai sebagai wanita yang berkiprah total dalam menaikkan derajat wanita, dalam hal perawatan wajah dan tubuh.
Ditemui usai menerima penghargaan tersebut, ibu dua anak ini mengatakan, setiap perempuan sejatinya bisa mendapat hak nikmat kesehatan, kecantikan, hingga keharmonisan yang diberikan pencipta. Pemikiran itu menjadi titik niat Widisari untuk menjadikan wanita lebih menarik. Dengan berbagai layanan kecantikan dan kesehatan, Widisari menyerukan kepada kaum perempuan untuk senantiasa merawat dan menjaga tubuh. Sehingga tak cantik saja, namun juga sehat.
"Saya mengawali usaha ketika usia 23 tahun. Hijrah ke Kaltim dan mendirikan Widisari. Saya berpikir bagaimana di Kaltim, saya bisa melakukan sesuatu yang tidak merusak tapi bermanfaat. Khususnya bagi kalangan kaum perempuan. Kaltim yang sangat kaya akan hasil alamnya, tapi SDM-nya kurang memiliki kreativitas. Padahal anugerah yang dimiliki sangat luar biasa. Rakyat Kaltim itu sungguh luar biasa, memiliki kulit bersih, cantik, dan tinggi semampai. Itu satu penghargaan luar biasa," cerita wanita yang mendapat pengakuan Sybaritic International dari Amerika Serikat (AS) terkait keahlian perawatan kecantikan ini.
Karena itu ia berpikir untuk menjaga anugerah yang dimiliki wanita Kaltim, dengan mendirikan klinik kecantikan. "Dari sinilah saya bertekad untuk mengajak warga menjaga kecantikannya. Saya tidak mau datang menjadi indah sendiri. Saya mau menularkannya. Dan bisa tetap eksis hingga sekarang," lanjutnya.
Dalam menjalankan usahanya ini, Widisari memang tak mau setengah hati. Sebelum membuka usaha kecantikan, ia menempuh pendidikan di Pacific International Beauty Institue yang berpusat di London. “Sekolah ini wajib diikuti dokter dan masyarakat umum yang ingin membuka klinik kecantikan estetika bertaraf internasional. Karena peralatan kecantikan diproduksi di luar negeri,” tuturnya.
Selama pendidikan, ia mengaku mempelajari ilmu dasar-dasar kedokteran. Seperti memahami struktur, anatomi, saraf hingga fisiologi tubuh manusia. Dengan memahami itu, maka perawatan yang diberikan benar-benar dirasakan dalam jangka panjang. Lewat latar pendidikan kecantikan estetika itulah, metode perawatan yang diberikan berstandar dan bermetode internasional.
Hingga kini, klinik kecantikannya, W Double You di Ruko Grand Mahakam Blok B-1 Jalan Siradj Salman terus beroperasi. Bahkan membuka cabang di Semarang. (s/lin/lee)